Menulis Fiksi, Siapa Takut

 Resume              : Hari ke-10

Hari/tanggal        : Senin/30 Januari 2023

Tema                   : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber        : Sudomo, S.Pt.

Moderator           : Bambang Purwanto, S.Kom.Gr.





Salam Literasi

Malam ini narasumber KBMN PGRI 28 Bapak Sudomo S.Pt. yang dimoderatori oleh Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.Gr.akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

1. Mulai dari Diri. merupakan  cerita singkat terkait pengalaman pribadi berupa  kendala memulai menulis cerita fiksi bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi.

istilah yang perlu dipahami antara lain :

Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksi mini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.

Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki makna yang  luas dan dalam.

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.

Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

2. Eksplorasi konsep

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

3. Ruang Kolaborasi. Pada alur ini narasumber memberikan beberapa kalimat yang bisa dilanjutkan lanjutkan:

"Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat".

4. Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini merupakan media penulisan yang bisa dilakukan pada hp, notebook, dokumen atau bahkan hanya diingat saja.

5. Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. 

- Adakah latihan khusus agar daya imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah karya fiksi?

 Latihan khususnya adalah dengan terus konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apa pun.

Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.

pentingnya membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur.

6. Koneksi antar materi

menuliskan kesimpulan dari materi yang disampaikan narasumber.

7. Aksi nyata

menerapkan materi dalam bentuk resume.

Bagaimana cara membuat outline?

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

Kisah nyata bisa menjadi dasar menulis, selanjutnya dikembangkan agar lebih menarik lagi.

Agar mudah membangun alur atau plot cerita fiksi langkahnya sbb:

1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;

2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi:  Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

contoh alur atau plot sederhana

Sebuah kisah nyata juga bisa difiksikan, adapun prosesnya sbb:

Prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dll.

Lngkah membuat fiksi berangkat dari kisah nyata sbb;

  •  Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;

Cara menciptakan tokoh cerita sehingga memiliki karekter yang kuat sbb: 

  • menentukan tokoh dan memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku tokoh.

Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah 

  • Jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.

Sesi Q and A

1.  Bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan bacaannya?

  • Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.21. Bolehkah dalam 1 cerita fiksi menggunakan kombinasi jenis alur/plotnya? Misal saat awal cerita menggunakan alur mundur (flashback) lalu menggunakan alur maju? boleh

2. Apa syarat atau ketentuan Premis? 

  •  Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan resolusi. Tidak perlu dituliskan di bawah judul . Premis adalah garis besar cerita yang akan tulis.

"Tak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati". Maya Angelou

Alasan harus belajar menulis fiksi 

1. Salah satu aspek yang dinilai dalam AKN asesmen Kompetisi minimum adalah literasi teks fiksi

2. Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan

3. Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri.

4. Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.

Mempelajari KBBId an PUEBI berfungsi untuk meningkatkan kompetensi diri dalam swasunting setelah selesai menulis cerita fiksi, selain itu juga harus memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.

Dasar yang kuat akan mudah membiasakan diri menulis cerita fiksi.

menjaga konsistensi menulis. Konsistensi menulis akan membuat kita menemukan gaya penulisan sendiri

  • 20% market share di pasar adalah buku fiksi dan data ini berlaku hingga tahun.

Bentuk cerita fiksi :

1. fiksi mini

2. flash fiction

3. pentigraf

4. cerpen

Bentuk cerita fiksi terkait jumlah kata :

1. Novelet, jumlah kata 7.500 sampai 17.500 kata

2. Novela, jumlah kata 17.500 - 40.000 kata

3. Novel, jumlah kata lebih banyak dari 40.000 kata

Unsur pembangunan cerita fiksi

1. Tema

  • ide pokok cerita
  • tips menentukan tema:dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas
  • cara menentukan tema: menyedsuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati
  • contoh tema, berkah kejujuran, pendidikan dan kemiskinan, persahabatan tiga anak sd
2. Premis

  • ringkasan cerita dalam satu kalimat
  • unsur-unsur premis: karakter, tujuan, tokoh, rintangan/halangan dan resolusi
  • cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat uatuh
  • contoh premis : Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.
3. Alur/plot

  • struktur rangkaian kejadian dalam cerita
  • macam-macam alur, aliur maju, alur mundur, alur campuran atau flash back, dan alir kronologis
  • unsur-unsur alur/plot : pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks, penyelesaian/ending
  • unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung alur yang dipilih.

      contoh alur/plot

  • pengenalan cerita : Rama, seorang siswa SD berusia 11 tahun sedang belajar. Ia mendapat tugas dari gurunya tentanga Pesawat Sederhana dalam kehidupan sehari-hari,
  • awal konflik /; Rama belajar dengan membaca buku paket. Namun, tidak kunjung paham. Ia belum bisa menyelesaikan tugasnya. Ibunya memberikan saran untuk belajara ke rumah kakek.
  • menuju konflik : Rama mengajak dua otranga temannya. Salah seorang te,annya tidak diberikan izin oleh otrang tuanya. Rama berusaha meyakinkan akhirnya berhasil diajak.
  • konfliks atau klimaks : Rama dan kedua temannya sampi di rumah kakek. Kakek dan nenek meminta mereka menemukan sendiri. Di sana mereka berusaha menemukan pesawat sederhana. Di sana mereka dituduh mencurio oleh anak kampung saata menemukan pesawat sederhana secara tidak sengaja di halaman.
  • ending : Setelah kakek dan nenek minta maaf, mereka bertiga pun dimaafkan. Kakek dan nenek berjanji akan menjelaskan mereka tentang pesawat sederhana. Mereka pun memahami penjelasan sambil menjalankan berbagai macam hukuman membersihkan rumah kakek dan nenek menggunakan pesawat sederhana.
4. Penokohan

  • penjelasan selangkah demi selangkah. penjelasan secara detail karakter tokoh
  • tokoh : protagonis, antagonis, tritagonis
  • teknik penggambaran tokoh: analotik, fisik, perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggaambaran oleh  tokoh lain
5. Latar belakang/setting

  • penggambaran waktu, tempat dan suasana terjadinya persitiwa dalam cerita
  • jenis-jenis latar: latar tempat, waktu: sosial, material, dan latar integral
6. Sudut Pandang

  • cara penulis menempatkan dirinya  terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita
  • macam-macam sudut pandang : orang pertama tunggal, orang pertama jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, orang ketiga jamak dan campuran.
Kita mendapatkan ide dari mengkhayal,  dari rasa bosan, dan di setiap saat.

"Perbedaan penulis dan orang biasa adalah kita sadar saat kita melakukannya". (Neil Geilman)

- Alat bantu penulis (alat untuk garis besar dan tulisan) :pena, buku tulis, kacamata, pembatas buku

- Proses kreatif menulis: niat, baca, ide dan genre, outline, menulis, swasunting, publikasi.

- Tips menulis cerita fiksi:

  1. Niat; motivasi untuk meneulis dan menyelesaikan cerita
  2. Baca fiksi orang lain sebagai  upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata serta gaya, dan teknik penulisan.
  3. Ide dan genre; segera catat saat ide mendadak muncul, menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi, peilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuassi.
  4. Outline
  • kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
  • menentukan tema agar pembaca mengetahui lingkup cerita fiksi kita
  • membuat premis sesuai tema
  • menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
  • menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dana teknik penggambaran watak tokoh degan baik
  • menentuan latar atau setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail 
  • memilih sudut pandang penceritaan yang unik
      5. Menulis

  • membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
  • melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
  • menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
  • menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi 
  • memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
  • memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
  • membuat ending yang baik
      6. Swasunting

  • dilakukan setelah selesai menulis
  • jangan menulis sambil mengedit
  • memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita
  • usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri
  • jangan lupa menyiapkan KKBI dan PUEBI  

Tak ada yang tak mungkin, asalkan mau belajar dan mempraktikannya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melejitkan Prestasi dengan Menulis

Konversi KTI Menjadi Buku

Rencana Tuhan baik adanya