Apa itu Proofriding

Resume             : Hari ke-12

Hari/tanggal      : Jumat/3 Februari 2023

Tema                 : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber      : Susanto, S.Pd,

Moderator         : Helwiyah, S.Pd., M.M.


 

Bionarasi Narasumber
Pak De Susanto lahir di Gombong Kebumen, pada tanggal 29 Juni. Tahun ini genap usia beliau yang ke-50. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), dan SDN Rejosari (2013-2017). Tahun 1993 menjadi guru muda di SDN 1 Batu Kucing (Musi Rawas Utara) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 mutasi ke SDN Padang Lalang. Beliau pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).

Jika membaca sebuah karya tapi kita merasa ga okay. Bukan karena tulisannya yang tidak bagus. Tapi banyak tulisan yang typo, sebagian besar kurang huruf, tanda baca tidak  pas, apalagi huruf kapital tidak okay. Waah pasti penulisnya belum melakukan PROOFREADING

Sebelum melakukan proofriding lakukan self editing dan swasunting








Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD

Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Ada beberapa perubahan misalnya:

Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan.

Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.

Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan.

Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.

Aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan

Silakan  menuju laman:  https://ejaan.kemdikbud.go.id/  berdampingan dengan KBBI untuk melakukan proofreading tulisan kita.

Editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader  melakukan uji baca pada ttulisan.

Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Tidak akan terjadi, jika tulisan di-ENDAPKAN dahulu.  Jika cara itu juga kita merasa seperti itu (semoga bukan karena egois ya he he he, berikan kepada orang lain, meminta orang lain untuk membaca). Analoginya, pemain bola akan fokus dan merasa sudah benar menggiring serta menendang ke arah yang benar. Nyatanya, penonton di tribun kayak lebih tahu harus ke mana tuh bola ditendang 

1. Pengertian Proofreading
Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks atau membaca ulang kembali guna memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak  kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya., sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading  

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak?
  • Susunannya sudah tepat atau belum?
  • Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?
3. Mengapa harus melakukan proofreading?
Karena untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi
 
4. Kapan kita melakukan proofreading?
Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. menurut Bapak Padil (Supadilah) "Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu diperhatikan".
Memeriksa tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
 
5. Langkah dalam melakukan proofreading? 
  • Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
  • Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  • Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  • mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.
  • Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
  • Konsistensi nama dan ketentuannya
  • Perhatikan judul Bab dan penomorannya  
Contoh penulisan kalimat :
Hari Minggu yang biasanya di gunakan untuk libur bersama, tetapi pada Hari Minggu, tanggal 18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya mengadakan acara memancing ikan mas.
Pengulangan kata Hari Minggu (Hari ditulis huruf kapital?)
Lebih baik dibuat menjadi dua kalimat dan penulisan bulan di ganti menggunakan huruf
 
Contoh lain penulisan kata di .....
di + kata menunjukkan tempat (benda) >> di Jakarta (di pisah)
di + kata kerja >> disambung
di + peluk >> dipeluk (sambung, 'kan)
 
6. Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan
  • Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. 
  • Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi di Malam Pertama

Teknik Promosi Buku

Refleksi Diri Siswa Melalui Blog